8 Sekolah Imbas dan 6 Sekolah Model Ikuti Sosialisasi Program Penguatan Pendidikan Karakter

By Admin

nusakini.com--Kegiatan Sosialisasi Program Sekolah Rujukan dan Sekolah Pelaksana Program PPK berlangsung di SMPN 1, sebagai Sekolah Rujukan, Selasa (15/8). Kegiatan diikuti oleh 8 Sekolah Imbas dan 6 Sekolah Model. 

Dr. Ikhsan, S. psi., M.M., Kadispendik, dalam sambutannya menuturkan bahwa program yang dikeluarkan pusat sebagian besar sudah dilaksanakan di Kota Surabaya. Apa yang dari pusat tampaknya heboh, padahal kalau mau dipetani, kita sudah lakukan, imbuhnya. 

Masih menurut Ikhsan, PPK merupakan fondasi dan ruh utama pendidikan. 6 Hal penting dalam penguatan karakter, yaitu religius, nasionalis, kemandirian, gotong royong, integritas, dan literasi. 

"PPK penting untuk menyikapi kecenderungan global, yaitu revolusi digital, perubahan peradaban, dan tegasnya fenomena abad kreatif.", pungkas Ikhsan. 

Sekolah Imbas Rujukan SMPN 1 di antaranya SMPN 7, 9, 12, 16, 17, 19, 22, dan 23. Sedangkan Sekolah Model yaitu SMPN 3, 15, 22, 25, 26, dan 39. 

Hadir pula SMPN 6, SMP Al Hikmah, SMP Xin Xong, SMP YPPI, SMP Al Uswah, SMP 17 Agustus, SMP Elion, dan SMP Wijaya Putra, serta Drs. Sudarminto, M. Pd., Kabid Sekmen. 

Di akhir kegiatan, didampingi kepala SMPN 1 Titik Sudarti, Kadispendik Surabaya Ikhsan memanen umbi “Suweg” hasil budi daya tanaman para siswa SMPN 1 . Umbi Suweg bisa dimakan sebagai pengganti nasi. Suweg biasanya tumbuh di bawah naungan. Ketika musim kemarau, batang dan bunga Suweg tidak nampak di atas tanah. 

Nama lain dari Suweg adalah porang. Nama-nama dalam bahasa lain: elephant foot yam atau stink lily (bahasa Inggris), teve (bahasa Tonga), jimmikand, suran, chenna, ol (bahasa Bengal), serta oluo (bahasa Odia). Suweg adalah tanaman asli Asia Tenggara dan tumbuh di hutan-hutan kawasan Malesia, Filipina, serta India tropik (bagian selatan). 

Suweg dapat digunakan sebagai bahan lem, agar-agar, mie, tahu, kosmetik dan roti. Tepung suweg dapat dipakai sebagai pangan fungsional yang bermanfaat untuk menekan peningkatkan kadar glukos darah sekaligus mengurangi kadar kolesterol serum darah yaitu makanan yang memiliki indeks glikemik rendah dan memiliki sifat fungsional hipoglikemik dan hipokolesterolemik. 

Suweg sebagai serat pangan dalam jumlah tinggi akan memberi pertahanan pada manusia terhadap timbulnya berbagai penyakit seperti kanker usus besar, divertikular, kardiovaskular, kegemukan, kolesterol tinggi dalam darah dan kencing manis.

Di Filipina umbi suweg sering ditepungkan mengganti kedudukan terigu dan biasanya dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan roti. Di Jepang, umbi-umbian sekerabat suweg telah banyak dimanfaatkan untuk bahan pangan, misalnya bahan pembuatan mie instan. (p/ab)